12 Juli 2009

Kalkulasi Subnet Mask

Kali ini saya akan bahas bagaimana kita menghitung jumlah subnet mask dan jumlah hosts IP yang bisa dipakai dalam design IP address untuk jaringan lokal anda.

Seperti kita ketahui bahwa untuk address Class B yang kita pakai pada suatu jaringan akan memungkinkan kita memakai IP address sejumlah 65 ribuan hosts. Akan tetapi tidak ada satu jaringan yang bisa berisi host sejumlah itu dalam satu subnet tunggal, karena terbatasnya arsitektur jaringan yang ada. Untuk itulah cara yang paling aman adalah membagi satu jaringan tunggal tersebut kedalam banyak segmen jaringan dengan metoda subnetting.

Apa sih subnet itu? Subnet adalah sekelompok host (bisa komputer, switch atau lebih tepatnya piranti jaringan pada satu segmen jaringan yang sama yang berbagi IP jaringan yang sama. Pada protocol TCP/IP umumnya, istilah jaringan dimaksudkan sebagai local area network. jaringan LAN bisa hanya mempunyai satu IP address jaringan tunggal, atau bisa saja jaringan yang memiliki banyak segmen jaringan dimana masing-2 segmen jaringan tersebut mempunyai address jaringan tersendiri. Subnet bisa juga diartikan sebagai pembagian satu address jaringan tunggal menjadi banyak address jaringan atau banyak subnet. Sebagai acuan kita, table berikut ini adalah Class address untuk jaringan private untuk membedakan dengan IP address public diluar range private address.



Kenapa harus dibagi menjadi subnet-2? Coba bayangin aja missal pada gambar dibawah ini, satu company mempunyai jaringan dengan address Class B yang bisa memuat ribuan host IP address sampai 65 ribuan pada satu segment jaringan tunggal. Bagaimana anda akan memaintainnya? Akan sangat susah sekali memeliharanya dan juga administrasinya. Sementara arsitektur jaringan fisik terbatas pada jumlah host yang bisa dimuat dalam satu jaringan fisik.



Cara terbaik adalah dengan cara membagi jaringan address Class B ini menjadi banyak kelompok host atau subnet-2 yang mudah dipelihara dan jauh lebih gampang administrasinya. Perhatikan gambar berikut, dimana Class B tadi dibagi-2 menjadi kelompok jaringan subnet yang berbeda.



Keuntungan dari Subnetting

Disamping memberikan tambahan address jaringan, subnetting sebuah jaringan memberikan banyak keuntungan berikut:

1. Mengurangi congestion / kebanjiran jaringan dengan cara mengarahkan traffic dan mengurangi sinyal broadcast. Kita tahu bahwa sinyal broadcast itu sebatas segmen jaringan, tidak melewati segmen yang lain.

2. Anda bisa mengisolasi masalah pada satu subnet, tidak melebar seperti jika anda hanya mempunyai satu jaringan tunggal yang besar

3. Mengurangi usage CPU dengan cara mengurangi jumlah traffic broadcast

4. Memperbaiki keamanan, keamanan bisa diberikan kepada subnet tertentu (dengan menggunakan extended access list pada router) berdasarkan protocol atau address.

5. Anda bisa menggunakan media berbeda dengan menggunakan subnet yang berbeda untuk setiap media yang berbeda.

Subnet Mask

Suatu Subnet Mask adalah angka sebanyak 32 bit (dibagi menjadi 4 octet) yang meng-identifikasikan porsi address jaringan dari suatu IP address. sebagai tambahan, router menggunakan subnet mask untuk membedakan address subnet jaringan local dan address subnet jaringan remote.

Default Subnet Mask

Setiap Class IP address sudah termasuk default subnet mask nya. Dengan tidak adanya custom subnet mask, default subnet mask mendifinisikan pemisahan antara ID jaringan dan ID host. Untuk memahami konsep ini, bayangkan subnet mask sebagai mask (topeng) yang sebenarnya yang menutupi bagian dari suatu IP address. setiap komputer dan router menggunakan mask ini untuk menentukan ID jaringan dari setiap IP address yang harus dikirim. Bit-2 yang ditutupi topeng mask ini tidak menutupi identitas ID host.

Subnet Mask terdiri dari bit “1″ untuk setiap bit yang ditutupi. Dalam format decimal bertitik, setiap octet yang ditutupi oleh subnet mask memiliki nilai 255.



Custom Subnet Mask

Kebanyakan custom subnet mask menutupi bit-2 yang sama seperti pada default mask, dan kemudian menambah menutupi beberapa bit lagi pada octet berikutnya.

Tanpa suatu custom subnet mask, setiap komputer yang ada pada jaringan anda akan menjadi bagian dari segmen fisik yang sama. Dengan custom subnet mask anda bisa menciptakan beberapa subnet (segmen jaringan) tambahan. Jika anda menambahkan bit dari panjang jumlah bit default subnet mask, maka bit-2 itu menjadi bagian dari subnet address, akan tetapi mengurangi jumlah bit-2 yang bisa dipakai oleh host ID.

Seperti halnya default subnet maks, suatu custom subnet mask berkomposisi bit2 “1″ dari bit2 yang ditutupi. Dalam format decimal bertitik, setiap octet yang ditutupi oleh subnet mask bernilai 255. Nilai decimal dari sisa octet bervariasi tergantung jumlah bit yang dipakai oleh custom subnet mask.

Host pada TCP/IP mengidentifikasikan ID jaringan dari suatu IP address dengan menerapkan subnet mask kepada address. bit2 pada address yang ditutupi (dimask – ditopengi) menunjukkan porsi address jaringan, sementara bit2 yang tidak ditutupi adalah porsi address host.

Memilih Suatu Subnet Mask

Untuk mengkalkulasi subnet mask, pertama anda harus memutuskan terlebih dahulu berapa jumlah subnet (segmen jaringan) yang anda butuhkan. Jika anda mempunyai 10 kantor cabang, anda membutugkan setidaknya 10 subnet. Anda juga perlu memikirkan pertumbuhan di masa depan company anda berapa jumlah site (subnet) yang akan tumbuh mungkin 5 tahun atau 10 tahun kedepan. Berikut ini menjelaskan dua metoda untuk mengidentifikasikan angka subnet mask.

Sebagai contoh company anda membutuhkan 10 subnet untuk jaringan Class B 162.199.0.0, nilai subnet mask yang harus anda gunakan berapa? Berikut adalah langkah-2 menghitungnya.



1. Tentukan jumlah subnet mask yang dibutuhkan (hal ini = 10 untuk mewakili 10 kantor cabang anda) dan kemudian konversikan nilai ini kedalam bentuk biner (10 = 1010).

2. Dari nilai biner tersebut (1010) ganti semua bit menjadi “1″, dan untuk sisa octetnya tambahkan dengan “0″ (1111 0000) untuk melengkapi 8 bit (octet)

3. lalu conversikan ke decimal (1111 0000 = 240). Angka 240 ini adalah nilai custom mask

4. Kemudian langkah terakhir adalah menambahkan angka custom mask ini kepada default subnet mask (255.255.0.0 untuk Class B) sehingga custom subnet mask bernilai 255.255.240.0

Atau metoda kedua gunakan table berikut ini (ingat ini hanya satu octet yang dipakai sebagai custom mask):



Missal untuk custom mask berikut 1111 0000 maka kita lihat dari table berada pada posisi bit ke 5, berarti custom subnet mask nya adalah 240 (jumlah nilai subnet mask bit ke 8 (= 128) ditambah nilai subnet mask ke 7 (=64) plus bit ke 6 (=32) plus bit ke 5 (=16) sama dengan total 240. Jadi jumlah subnet yang bisa dibuat adalah 14 subnet dengan masing-2 jumlah host (tergantung Class address, dalam hal ini Class B) sebanyak:

Subnet mask 255.255.240.0 (1111 1111 1111 1111 1111 0000 0000 0000) jumlah bit yang dipakai untuk subnet mask adalah 20 berarti sisa bit untuk host adalah 12 (32 -20), jadi jumlah IP yang bisa dipakai host adalah (2^m -2) = 4094 host untuk setiap subnet.

Jika masih bingung, jangan khawatir anda tidak sendirian, karena masalah IP adalah momok bagi sebagian praktisi IT apalagi kalau mau ujian CCNA. Download saja calculator subnet disini.

Setelah anda menyelesaikan nilai subnet mask, anda sudah juga perlu memastikan bahwa jumlah host yang ada pada subnet mask tersebut mencukupi untuk jaringan anda (jika hitungan anda benar, maka pasti klop antara subnet mask dan host yang ada pada jaringan tersebut).